Senin, 20 Juni 2016

Ibu Sri Mengendong Putrinya Yang Tuna Daksa Sejauh 16km Setiap Hari.

Ibu Siti (55) dengan anaknya Nur (13) yang Tuna Daksa

Sore ini (Senin, 20 Juni 2016) saya sedang mengambil donasi pakain di jalan kaliurang daerah prujakan, Sleman untuk program tahunan "berbagi sebisanya". Dari arah utara menuju keselatan saya melihat seorang ibu sedang menggendong anak putrinya yang kelihatan sakit. Saya bertemu beliau di Km. 10 jalan kaliurang (banteng). Akhirnya saya putuskan untuk berhenti dan menawarkan bantuan untuk mencarikan "becak" tapi setelah saya berfikir, mana mungkin ada beecak dijalan kaliurang. Akhirnnya saya menawarkan taksi kepada ibu Siti (55) untuk mengantarkanya sampai rumah, nah ini saya coba bagi kepada nitizen pembicaraan kami yang cukup singkat.
Indra (I), Ibu Siti (S)
I : "Ibu mau kemana?"
S: "Saya mau ke kentungan (perempatan ringroad jakal)"?
I : berfikir dan berkata dalam hati, (Masha Allah, jauh banget ini jalan dari banteng sampai ke kentungan dengan mengendong anaknya). "Ibu mau saya carikan kendarakan, taksi atau ojek?"
S : "Tidak usah mas, terimakasih.. nanti kalo naik kendarakan anak saya malah bisa pusing dan tambah sakit".
I : "Oh..ya terus gimana bu, masih jauh mau ke kentungan jarak sekitar 7km sampai sana, la rumah ibu mana dan darimana ini?" pengen tahu lebih ane gan..
S: "Saya kerjanya bungkusin bunga dan nasi untuk takjil di daerah "kledokan", rumah saya di kentungan, Klemburan RT 03 mas."
I : Berfikir (Masha Allah, jauh banget jalanya..ditambah beliau juga sedang saum. Subhanallah), la itu nama anaknya siapa bu, usianya berapa dan kok digendong kenapa bu Siti?"
S : "Ini namanya Nur mas usianya 13 tahun  dan Allah memberikan sakit sejak dia kecil, ini pas sakit jadi saya ajak ketempat kerja, yo sambil tak gendong gini mas."
I : "la ibu kanggungan nomer telp, supaya nanti kami bisa silaturahmi kerumah ibu dikentungan?"
S : "Saya tidak punya hp mas, tidak mampu buat belinya."
I : "Oh, njih bu tidak apa-apa". akhirnya saya binggung juga gan mau bantu gimana, tanpa basa basi ya sudah saya cuma bisa memberikan bantuan sedikit uang untuk ibu tersebut berbuka dan keperluan lainya. "Ibu siti ini sedikit buat ibu, semoga bisa untuk berbuka dan pengobatan dek nur (13)".

Ucapan doa, terimakasih dan semua terlantun dari mulut ibu Siti. Saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi gan, mau tak carikan taksi takut anaknya makin sakit, mau becak ga ada becak dan ojek juga ga ketemu. Yang menjadi saya makin sedih, begitu banyak kendarakan yang lalu lalang di jalan kaliurang sore ini dan pas saya berhenti tepat disamping ibu Siti dari belakang diklakson kenceng sama mobil fortuner putih. GILA..itu mobil hampir saja nabrak ane, begitu sombongnya mereka yang mempunyai rejeki yang lebih dan kurang pekanya hati mereka melihat ibu Siti dijalan.

Hal yang membuat saya seperti orang bego, aneh dan ragu ragu akan membantu Ibu Siti adalah.
1. Saat saya dari arah utara menuju keselatan sudah melihat ibu siti di depan PLN tapi saya lurus aja keselatan, dan hati ini berontak (bantu enggak bantu enggak).
2. Akhirnya saya putuskan untuk kembali (putar balik) dan keraguan untuk membantu masih ada akhirnya saya 2x melewati ibu tersebut (makin ngrasa bego).
3. Akhirnya saya lurus keselatan sampai ke KF jakal km. 5(depan Mirota jakal) untuk membuat surat sehat dari dokter, setelah selesai dengan 100% niat saya tidak jadi ke BPS (rute selanjutnya) Kota Jogja tetapi kembali ke jakal atas km 10 untuk menemuin ibu tersebut.
4. Akhirnya untuk yang ke3xnya saya ketemu dipinggir jalan depan gereja dengan ibu Siti (55). 
5. Begonya saya sempat minta ijin memotret ibu Siti, tapi beliau menolak dan ya saya cuek saja akhirnya saya sempet memotrek sekali dengan HP saya dan seketika HP saya langsung mati karena waktu memotrek tinggal 2%. 

Sangat bersyukur bisa bertemu dengan Ibu Siti, inilah orang tua yang mati-matian berjuang untuk anaknya yang tuna daksa, mungkin juga tuna wicara karena waktu saya tanya tidak ada jawaban balik dari adik Nur (13). Semoga dibulan Ramadhan ini  Allah memberikan kita kekuatan untuk "respect", perhatian dan semakin peka dengan apa yang dialami oleh saudara kita. 
-"Perbuatan baik itu menular dengan cara dilihat dan dirasakan"

Selamat berbuka puasa, semoga puasa kita hari ini mendapatkan limpahan pahala 

#Berbagisebisanya
#SalamHangat
Follow:
Camera iPhone 5s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar